Selasa, 27 November 2012


Pendekatan Dalam Melihat Bisnis dan Lingkungan

Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya telaah dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi produsen atau “Producer Oriented Aproach”. Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu keadaannya disebut sebagai “seller’s market”, yang artinya produsen masih langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual.

Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”.

Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen”.

Kesimpulannya adalah pendekatan dalam melihat bisnis dan lingkungan sangatlah penting bagi para pengusaha agar mereka dapat bersaing dengan para pengusaha lainnya dan dapt bertahan dari persaingan bisnis yang ada pada saat ini karena konsumen lebih selektif dalam memilih produk yang mereka inginkan.


Tujuan Kebijakan Bisnis
  • Melindungi usaha kecil dan menengah.
Kebijakan bisnis dibuat untuk melindungi usaha kecil dan menengah, karena mayoritas bisnis di Negara kita ini di dominasi oleh usaha-usaha menengah ke atas. Kebijakan ini berguna u ntuk mencegah usaha kecil tersingkir dan tidak mempunyai lahan atau wilayah berusaha. Padahal justru usaha kecil ini yang perlu dikembangkan sehingga bisa menjadi lebih besar dan mempunnyai daya saing.
  • Melindungi lingkungan hidup sekitarnya.
Melakukan bisnis atau usaha di Negara kita ini memiliki aturan, dan itu diharuskan. Aturan tersebut antara lain adalah tujuannya untuk tidak merusak atau memberi dampak negative kepada lingkungan hidup sekitar wilayah tempat usaha tersebut.Tidak dibenarkan jika membuang limbah ke tempat yang dimanfaatkan oleh penduduk sekitar, seperti sungai. Dengan adanya kebijakan ini, maka para pebisnis juga akan meminimalisasikan dampak negative yang nantinya akan berimbas kepada penduduk dan lingkungan hidup sekitarnya.
  • Melindungi konsumen.
Bisnis yang baik adalah usaha bisnis yang mementingkan pelayanan kepada konsumen. Konsumen adalah raja yang perlu dilindungi. Konsumen jangan sampai dirugikan atau dikecewakan oleh karena mengkonsumsi jasa atau barang yang diproduksi dari para pebisnis tersebut. Segala yang diberikan kepada konsumen haruslah yang terbaik dan pelayannya pun harus prima. Jika konsumen merasa dilindungi dan mendapatkan yang terbaik dari para pebisnis tersebut, konsumen tidak segan-segan bekerja sama kembali.
  • Pendapatan pemerintah.
Banyaknya bisnis yang beroperasi di Negara kita ini tentunya juga memberikan keuntungan bagi Negara kita juga. Bisnis yang beroperassi memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada pemerintah. Inilah yang sering kita sebut dengan devisa. Semakin banyak untung/laba yang diperoleh suatu uasaha bisnis, semakin besar pula ia harus membayar pajak Negara demikian sebaliknya. Devisa yang diperoleh tersebut digunakan lagi oleh pemerintah untuk melakukan pembangunan di tiap-tiap wilayah di Negara kita ini. Namun sering terjadi penyelewengan terhadap uang yang seharusnya menjadi hak rakyat ini (korupsi).


Kesimpulannya, tujuan kebijakan bisnis adalah untuk melindungi usaha kecil dan menengah, konsumen dan lingkungan hidup dari perusahaan-perusahaan besar yang ada di Indonesia, dan membuat Negara mendapat keuntungan dari kebijakan bisnis tersebut.


Class Meeting

Class meeting biasanya dilaksanakan setelah para siswa melaksanakan Ujian Akhir Sekolah (UAS). Class meeting tersebut dilaksanakan untuk menghilangkan stres setelah para siswa melaksanakan Ujian Akhir Sekolah (UAS). Class meeting memperlombakan bebagai jenis lomba, seperti : futsal, basket, bulutangkis, pembacaan puisi, cerdas cermat, dan lain-lain. Disekolah saya class meeting memperlombakan futsal, pembacaan puisi, cerdas cemat , dan lain-lain.

Saya dan teman-teman sekelas saya memutuskan untuk mengikuti lomba futsal. Pada class meeting tersebut ada 16 kelas yang mengikuti lomba futsal. Dimana setiap kelas hanya boleh membawa 10 orang pemain dengan 5 orang pemain inti dan 5 orang pemain cadangan.

Pada saat pertandingan, kelas kami melawan dari kelas 10 sampai kelas 12 dan kami akhirnya berhasil lolos sampai final. Disaat itu kami kelas 11 dan melawan kelas 12. Difinal kami harus mengakui kami kalah dengan skor 1-0 untuk kemenangan kelas 12. Dengan ini kami menjadi runner-up atau pemenangn kedua.

Walaupun kami menjadi runner-up atau pemenang kedua , kami tetap senang karena kami berhasil lolos sampai final tetapi kami juaga sedikit sedih karena kami tidak berhasil menjadi juara atau pemenang pertama. Dan ini hasil terbaik dari kerja keras kami dalam lomba futsal saat class meeting ini.