A.
PEMBUATAN
MODEL USAHA
Pembuatan model
usaha merupakan gambaran besar, dan terdiri dari formulasi, pelaksanaan, dan
evaluasi rencana bisnis jangka panjang suatu perusahaan. Alat perencanaan suatu
sistem dapat diterapkan untuk mengumpulkan informasi atas pesaing dan kondisi
pasar. Baik pesaing atau kondisi pasar dianalisis untuk melihat pengaruh
keduanya terhadap kedudukan persaingan dan tingkat keuntungan perusahaan. Salah
satu alat tersebut adalah Analisis WOST-UP.
Analisis
ini terkait dengan kekuatan dan kelemahan perusahaan yang berkaitan dengan
lingkungan operasi perusahaan. Teknik ini membantu manajemen dalam menghasilkan
serangkaian strategi yang dapat dijalankan.
B.
PENGANGGARAN
MODAL
Terdapat beberapa
prosedur untuk menentukan struktur modal optimum dari suatu perusahaan,
mengukur biaya modal suatu biaya perusahaan, dan mengevaluasi alternatif
investasi berdasarkan kondisi ketidakpastian. Adaptasi ole perusahaan
multinasional atas model perencanaan investasi tradisional telah dilakukan
dalam tiga bidang pengukuran, diantaranya:
1.
Menentukan pengembalian yang relevan untuk
investasi multinasional
2.
Mengukur ekspetasi arus kas
3.
Menghitung biaya modal perusahaan multinasional.
Adaptasi ini
memberikan data yang mendukung pilihan strategis. Sudut pandang hasil keuangan
pengembalian dari dua sudut pandang ini dapat berbeda secara signifikan karena
beberapa hal, diantaranya:
·
Pembatasan oleh pemerintah atas repatriasi laba
dan modal
· Biaya izin, royalti, dan pembayaran lain yang
merupakan laba bagi induk perusahaan namun merupakan beban bagi anak
perusahaan.
·
Perbedaan laju inflasi nasional
·
Perubahan kurs valuta asing.
·
Perbedaan pajak
C.
Biaya
Modal Multinasional
Jika investasi
luar negeri dievaluasi dengan menggunakan model arus kas terdiskonto, maka
tingkat diskonto yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal secara
khusus menggunakan biaya modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya, dengan
demikian suatu proyek harus menghasilkan pengembalian yang setidaknya sama
dengan biaya modal perusahaan agar dapat diterima. Tingkat patokan (hurdle rate)
ini berkaitan dengan proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan
perusahaan sebagai berikut.
Tidaklah mudah
untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasional. Biaya modal ekuitas
dapat dihitung dengan beberapa cara. Satu metode yang populer menggabungkan
ekspektasi pengembalian dividen dengan ekspektasi tingkat pertumbuhan dividen.
Dengan mengasumsikan :
Di = ekspektasi
dividen per lembar saham pada akhir periode.
Po = harga
pasar kini saham pada awal periode
g =
ekspektasi tingkat pertumbuhan dalam dividen, biaya ekuitas,
Ke dihitung sebagai
berikut:
Ke = Di /
Po +g
Meskipun modal
untuk mengukur harga kini saham di kebanyakan negara dimana saham-saham
perusahaan multinasional tercatat, seringkali cukup sukar untuk mengukur Di dan
g. Pertama-tama karena Di merupakan ekspektasi. Ekspektasi dividen
tergantung pada arus kas operasi perusahaan secara keseluruhan. Pengukur arus
kas ini di perumit oleh pertimbangan faktor-faktor lingkungan. Terlebih lagi
pengukuran tingkat pertumbuhan dividen suatu fungsi ekspektasi arus kas masa
depan di perumit oleh kontrol valuta asing dan restriksi pemerntah lainnya
dalam transfer dana lintas batas.
D.
Sistem
Informasi Manajemen
Penyusunan sistem
informasi seluruh dana milik suatu perusahaan merupakan hal krusial dalam
mendukung strategi perusahaan, termasuk proses perencanaan.
·
Isu Yang Berkaitan Dengan Sistem
Keberhasilan yang
dicapai tergantung pada kesesuaian rancangan sistem dengan strategi perusahaan.
Tiga strategi teknologi informasi global, meliputi:
-
Penyebaran rendah dengan sentralisasi yang
tinggi
-
Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang
rendah
-
Penyebaran yang tinggi dengan sentralisasi yang
tinggi.
·
Masalah Informasi
Masalah informasi
utama adalah pertanaan mengenai translasi. Dalam mengevaluasi operasi, para
manager AS lebih menyukai laporan yang disajikan dalam dolar AS. Dengan
demikian laporan dari operasi luar negeri perusahaan multinasional AS umumnya
ditranslasikan kedalam nilai equivalen dolar agar para manager kantor pusat di
AS melakukan evaluasi terhadap investasi mereka dalam dolar.
E.
Sistem
Pengendalian Domestik Dan Multinasional
Sejumlah studi
menunjukan bahwa sistem yang digunakan banyak perusahaan multinasional untuk
mengendalikan operasi luar negerinya dalam banyak hal sama dengan yang
digunakan secara domestik. David Hawkins menawarkan empat alasan dasar untuk
hal ini :
1. Pertimbangan kontrol keuangan jarang sekali
merupakan sesuatu yang penting dalam tahap-tahap awal pendirian operasi luar
negeri.
2. Umumnya akan lebih murah untuk menggunakan
sistem domestik dari pada harus membuat dari awal keseluruhan sistem yang
direncanakan untuk operasi luar negeri.
3. Untuk menyederhanakan penyusunan dan analisis
laporan keuangan konsolidasi, pihak kontroler perusahaan harus menegaskan bahwa
seluruh anak perusahaan yang beroperasi menggunakan format dan daftar yang sama
untuk mencatat dan mengirimkan data keuangan dan operasi.
4. Mantan eksekusi domestik yang bekerja pada
operasi luar negeri dan atasan perusahaan mereka akan lebih nyaman jika mereka
dapat terus menggunakan sebanyak mungkin sistem pengendalian domestik umumnya
karena mereka mencapai tingkat manajemen tertinggi dengan menguasai sistem
domestik.
F.
Penganggaran
Operasional
Setelah tujuan
strategis dan anggaran modal terbuat, selanjutnya manajemen memfokuskan diri
pada perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek mencakup pembuatan
anggaran operasional atau rencana laba apabila diperlukan dalam organisasi.
Rencana laba ini merupakan dasar bagi peramalan manajemen kas, keputusan
operasi, dan skema kompensasi manajemen.
Kinerja keuangan
suatu operasi luar negeri dapat diukur dalam mata uang lokal, mata uang negara
asal, atau kedua-duanya. Mata uang yang digunakan dapat memiliki pengaruh yang
signifikan pada saat menilai kinerja suatu unit luar negeri dan manajernya.
Nilai mata uang yang berfluktuasi dapat mengubah laba ketika diukur dalam mata
uang lokal dan akan menjadi kerugian ketika dinyatakan dalam mata uang negara asal.
Tiga kurs yang mungkin dapat digunakan ketika menyusun draft anggaran
operasional pada awal periode, diantararnya:
a.
Kurs spot yang berlaku ketika anggaran disusun
b.
Suatu kurs yang diperkirakan akan berlaku pada
akhir periode anggaran (kurs proyeksi)
c.
Kurs pada akhir periode, anggaran disesuaikan
jika kurs berubah (kurs penutupan)
G. Konsep Biaya Standar Dan Kaizen
Sistem penentuan
biaya standar mencoba untuk meminimalkan varians antara biaya yang dianggarkan
dengan biaya aktual. Penentuan biaya Kaizen menekankan untuk melakukan apa yang
diperlukan untuk mencapai tingkatan kinerja yang diinginkan dalam kondisi pasar
yang kompetitif.
Konsep Biaya
Standar
|
Konsep Biaya
Kaizen
|
Pengendalian
Biaya
Diterapkan
pada kondisi manufaktur yang ada
Tujuannya
adalah kesesuaian dengan standar kinerja
Standar
ditentukan setiap tahun
Analisis varians
didasarkan pada aktual versus standar
Melakukan
investigasi apabila standar tidak terpenuhi
|
Pengurangan Biaya
Diterapkan pada
perbaikan manufaktur secara terus-menerus
Tujuannya adalah
mencapai target pengurangan biaya
Target pengurangan
biaya ditentukan setiap bulan
Analisis varians
didasarkan pada pengurangan biaya secara konstan
Melakukan
investigasi jika target biaya tidak tercapai
|
H. Evaluasi Kinerja Operasi Luar Negeri
Mengevaluasi
kinerja merupakan pusat dari sistem pengendalian yang efektif. Sistem evaluasi
kinerja yang dirancang dengan tepat memungkinkan manajemen puncak untuk :
a.
Mempertimbangkan profitabilitas operasi yang
ada.
b.
Menentukan area yang memiliki kinerja tidak
seperti yang diharapkan
c.
Mengalokasikan sumber-sumber daya perusahaan
yang terbatas dengan produktif.
d.
Mengevaluasi kinerja manajemen.
e.
Memastikan perilaku manajemen konsisten dengan
prioritas strategi.
SUMBER :
Choi, Frederick D.
S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010: Salemba
Empat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar